![]() |
gambar dari google image |
Wajahnya kembali terbayang...
Angan kembali menerawang jauh.. jauuuhhh.. saat kupandang gambar itu. Mengingatkanku pada sebuah kisah...
Angan kembali menerawang jauh.. jauuuhhh.. saat kupandang gambar itu. Mengingatkanku pada sebuah kisah...
Dulu
kebesaran hatiku pernah diuji.. saat bertemu dengan seorang laki-laki
bernama Hans. Kepopulerannya di kampus membuatku gelap mata untuk
menerima cintanya (yang kata banyak orang bakal hanya sesaat).
Namun aku terlalu terlena dengan semua yang dimiliki Hans.. Fisiknya,
Populernya, Rayuan "gombal"-nya, Otaknya yang cerdas. Bahkan peringatan
dari sahabatku pun tak kugubris.. hanya Hans dan Hans saja yang ada.
Sahabat aku bilang "kalo kamu pacaran sama Hans, sadarilah bahwa
kebahagiaanmu itu diatas kepedihan hati Christina". Tapi aku tetap cuek
bebek.. biar saja, toh kata Hans.. Christina adalah masa lalunya. Walau
dalam hati kecil aku juga bertanya, kalo Christina sebuah masa lalu,
kenapa dia menangis saat tahu Hans pacaran dengan aku. ? Masa bodo..!!
itu yang terlintas kemudian di pikiranku.
Namun... masa-masa
manis dan indah cuma bisa dinikmati beberapa bulan saja. Mungkin
mendekati setahunlah... sebelum akhirnya aku mengalami apa yang mungkin
dialami oleh Christina. Lewat sahabatku juga .. dia memergoki Hans
tengah mendekati adik temanku baikku. Bagai disambar petir... Sesaat aku
hampir tak percaya.. namun aku akhirnya melihat dengan mata kepala
sendiri. sebegitu gencarnya Hans mengejar-ngejar Laras. Gadis manis yang
lugu dan keibuan, jelas sangat jauh berbeda dengan aku yang mandiri
& rada tomboy.
Dengan sekuat hati aku menjadi 'detektif' dadakan untuk mencari tahu kebenaran.
Namun cinta.. akhirnya harus dikikis..
Cinta harus dihapus...
Untuk melihat kenyataan...
Hans bukan lagi milikku.. walau.........
Tanpa kata perpisahan........
Tanpa pertengkaran.......
Tanpa alasan...
Dengan perasaan hancur... aku mencoba menerima "kekalahan" dari sebuah
perjuangan untuk memenangkan hati Hans waktu itu.. dari hatinya
Christina atau dari hati gadis manapun yang mencoba meraih cinta Hans..
Sakit hatiku mungkin tak cukup hanya sampai disitu..
Karena mau tak mau.. ternyata aku harus berhubungan dengan Laras untuk sebuah tugas.
"Mati aku..!!" teriakku saat itu...
Apa aku bisa mengalahkan perasaan dongkol. kesal, cemburu, atau marah ?
Apa aku bisa menepis emosi yang bisa jadi bom waktu ?
Ternyata dengan perjuangan dan doa.. akhirnya aku bisa menyerah dengan kondisi.
Keep in touch yang kulakukan hati-hati dengan Laras. Itu sebuah
pengendalian emosi yang luar biasa kulakukan. Nggak pernah terjadi
sebelumnya.
Satu-dua kali hingga akhirnya 2 bulan aku bisa "rukun" dengan Laras.
Hebat.. ternyata Laras memang perempuan hebat. Hatinya seperti wajahnya
yang lembut & dewasa. Kami bisa saling memahami & menerima
keadaan kami masing-masing. Satu kata yang meluncur sesaat ketika kami
sedang ngobrol berdua.
"Mbak.. maafkan aku.. udah mengganggu hubungan mbak dengan Hans.. tapi sebenarnya bukan itu maksudku.."
Kata itu terucap tersendat. Aku hanya memandanginya..
Laras..Laras... kamu memang polos.... dulu aku pengen banget nampar...
dia nonjok dia.. tapi sekarang aku ingin memeluknya, mengusap
airmatanya, dan bilang "Nggak apa-apa.. Hans bukan buat aku koq".
Dan selesailah bara api yang kami pendam selama ini.
Namun dasar Hans sedang sial.. Playboy kampus itupun kena batunya.
Cintanya pada Laras kandas, karena kakak Laras menentang keras hubungan
itu. Dan celakanya sang kakak berhasil mempengaruhi orang tua mereka,
karena tahu betul kelakuan Hans.. Padahal sebenarnya Hans udah kapok
dengan profesi playboy, cinta matinya pada Laras... mengubahnya. Tapi
itu harga yang harus dibayar Hans selama ini.
Namun dengan besar hati pula akhirnya dia minta maaf pada semua perempuan yang disakitinya, termasuk padaku.
Hans..Hans... dulu aku nggak pernah pengen maki-maki kamu, dulu aku
nggak pernah pengen damprat kamu, atas kelakuanmu. Aku mencoba berjiwa
besar untuk menerima setiap konsekuensi dari tindakanku. Mungkin aku
memang salah pada Christina, salah sama sahabat-sahabatku yang udah
capek-capek ngasih peringatan. Namun kesalahanku sudah aku tebus dengan
menerima uluran persahabatan Laras.. gadis yang merebutmu dariku. Tapi
it's oke.. Rupanya Tuhan selalu mengasihi umatNya yang memohon padaNya.
Dan Dia sudah menunjukkan kebesaran kuasaNya.
Mudah-mudahan Hans kini mendapatkan kekasih yang lebih baik.. lebih baik dari Christina, aku maupun Laras.
----- *** -----
Notes : Dan akhirnya.. setelah 26 tahun waktu berlalu.. aku bertemu lagi dengan Hans lewat medsos... Hans kini sudah memiliki istri dan dua putri yg cantik-cantik.. hidupnya mapan dan baik-baik saja. Namun... pertemuannya denganku sempat mengusik hatinya. Dia kembali jatuh cinta denganku.. merasakan apa yg dulu pernah dirasakannya... dia menyesal mengapa dulu meninggalkanku. Memang sih.. beberapa tahun setelah kami putus, dia pernah datang lagi.. namun aku menolaknya.. karena aku memang sudah tidak ingin bersamanya. Dan kini semua sudah terlambat. Tidak mungkin lagi bisa bersama.. Cinta lamanya yang bersemi lagi harus segera dimatikan. Dan aku pun tidak ingin menumbuhkannya lagi.. karena aku pun juga sudah punya kehidupan dengan laki-laki yang mencintaiku dengan ketulusan hatinya. Itu hanya sepenggal kisah... yang pernah terukir dalam kehidupanku dan Hans. Dan kami pun kembali hanya bersahabat saja. Tidak lebih. (10 Okt 2018)
----- *** -----
Notes : Dan akhirnya.. setelah 26 tahun waktu berlalu.. aku bertemu lagi dengan Hans lewat medsos... Hans kini sudah memiliki istri dan dua putri yg cantik-cantik.. hidupnya mapan dan baik-baik saja. Namun... pertemuannya denganku sempat mengusik hatinya. Dia kembali jatuh cinta denganku.. merasakan apa yg dulu pernah dirasakannya... dia menyesal mengapa dulu meninggalkanku. Memang sih.. beberapa tahun setelah kami putus, dia pernah datang lagi.. namun aku menolaknya.. karena aku memang sudah tidak ingin bersamanya. Dan kini semua sudah terlambat. Tidak mungkin lagi bisa bersama.. Cinta lamanya yang bersemi lagi harus segera dimatikan. Dan aku pun tidak ingin menumbuhkannya lagi.. karena aku pun juga sudah punya kehidupan dengan laki-laki yang mencintaiku dengan ketulusan hatinya. Itu hanya sepenggal kisah... yang pernah terukir dalam kehidupanku dan Hans. Dan kami pun kembali hanya bersahabat saja. Tidak lebih. (10 Okt 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar