Kalo kamu nonton TV atau melihat di majalah-majalah di negara Eropa
dan Amerika, menggantungkan kaus kaki natal di dekat perapian sepertinya
menjadi tradisi atau sekedar hiasan yang selalu mewarnai Natal. Di
Indonesia tradisi ini memang jarang ditemui kecuali sebagai hiasan
saja. Tapi di negara-negara Eropa dan Amerika tradisi ini masih terus
berlanjut terutama di kalangan anak-anak. Menggantung kaus kaki Natal
berasal dari Inggris karena Bapak Natal atau dikenal sebagai Santa
Claus pernah menjatuhkan beberapa koin uang emas waktu turun dari
cerobong asap. Koin-koin itu jatuh melalui jeruji besi tempat batu bara
di perapian dan akan hilang jika tidak masuk kedalam kaus kaki yang
sedang dijemur. Sejak saat itulah anak-anak menggantungkan kaus-kaus
kaki dengan harapan menemukan banyak hadiah didalamnya. Sebenarnya
penggantungan kaus kaki di dekat perapian ini berawal dari Santo
Nikolaas yang secara diam-diam menjatuhkan sekantong emas melalui
jendela kedalam rumah seorang pria miskin yang tidak mampu membayar mas
kawin untuk menikahkan putri-putrinya dan Koin emas itu tidak sengaja
masuk kedalam kaus kaki yang sedang dijemur di dekat perapian. Pria
miskin itu tahu siapa yang melempar sekantung emas namun Santo Nikolaas
memintanya untuk tidak menceritakan pada siapapun. Namun berita itu
tetaplah menyebar. Hingga akhirnya setiap ada orang yang menerima hadiah
yang tidak jelas pengirimnya, orang akan mengingat Santo Nikolaas.
Akhirnya kaus-kaus kaki berperan sebagai legenda, jika anak gadis
bungsu menjemur kaus kakinya di dekat perapian, pada waktu itu Santo
Nikolaas akan melempar kantong emas ke dalam kaus kaki itu.
Dan dari sinilah tradisi itu dimulai
source image : irishtimes.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar