Minggu, 11 November 2012

Deja Vu

00.10
Malam ini aku sendirian di rumah... kompleks perumahan yang setiap harinya selalu sepi... makin terasa sepi aja kalo tengah malam begini...bahkan raungan sirine ambulance yang lewat dijalan besar sekitar 500 meteran dari rumahku saja terasa memekakkan telinga... Selagi asyik online dengan teman-teman... tiba-tiba koq perutku minta diisi... lalu jalan ke dapur dan bikin mie... selagi asyik mengaduk-aduk mie... aku dengar tetesan air dari kran yang kurang rapet nutupnya... lalu  ada ayam jantan berkokok ditengah malam...  dan aku pun merasakan Deja Vu...

Sebuah kejadian bertahun-tahun lalu... hhmmmm.... maybe 12 an tahun lalu... sama suasananya seepppiii.... cuma ada suara radioku yang sangat pelan dan gesekan kertas-kertas pekerjaan yang kubawa pulang.. di sebuah kamar kecil yang sederhana, tempat tidurnya dari besi berwana hijau muda yang sudah tua, kasur kapuknya pun juga udah tipis, beralas sprei batik. Disamping tempat tidur ada meja dan kursi kayu dicat kuning beralas taplak batik yang sudah agak lusuh ... dan sebuah almari kuno semakin membuat sesak kamar pondokan ini. Saat itu aku harus 'belajar' selama 2  setengah bulan di sebuah kota yang dingin... Setiap hari berangkat  jam 7 pagi  dan pulang sampai rumah pondokan jam 7 malam, naik turun bis dan angkutan kota. Lelah fisik, lelah pikiran... Bahkan untuk makan malam pun sering sudah tidak bernafsu lagi... (biasanya cuma sanggup menelan sepotong roti dan segelar air putih). Hampir setiap malam kuhabiskan waktu hingga tengah malam dengan tumpukan kertas sementara telinga juga tak lepas dari Radio. Tidak ada TV (karena pemilik pondokan seorang nenek yang tidak suka TV), tidak ada handphone, tidak ada laptop (karena belum terjangkau harganya olehku) apalagi koneksi internet... masih merupakan fasilitas mewah saat itu. Tapi yang paling menyiksaku adalah kesendirianku... tanpa keluarga, tanpa sahabat-sahabat dekat. Semua orang yang ada disekitarku saat itu adalah orang-orang yang sibuk mengejar impiannya sehingga tidak sempatlah memikirkan kesenangan.

Seperti malam ini juga di rumahku.. setiap malam di kamar pondokan itu aku selalu mendengar tetesan air dari kran yang terdengar indah bagai musik yang menemani malamku, dan sesekali suara ayam jantan berkokok di tengah malam. Suasana itu betul-betul sempat membuat dadaku berdebar... karena seperti mengalaminya bertahun-tahun silam dalam kesendirian. Tapi sesaat kemudian tersadar.... bukankah aku kini sedang berada di rumahku dengan suara tetesan air kran di dapurku.. suara ayam jantan mungkin juga milik tetanggaku.. dan aku disini juga tidak sendiri... ada orang-orang yang kucintai... yang siap menemani dan melindungiku...  aku leggggaaaa...... segera aku masuk kembali ke dalam rumah... memandangi tempat tidurku yang juga terbuat dari besi.. tapi besi tempa dengan design modern, kasurnya springbed tebal berselimut sprei hijau kembang-kembang putih, meja rias berwarna senada dengan tempat tidur,  almari coklat besar disamping jendela kaca yang gordynnya warna kuning kesukaanku, kamar  yang cukup luas untukku. Lalu sebuah televisi besar yang selalu menemani, komputer, laptop, koneksi internet, handphone, meja makan kaca yang diatasnya selalu ada makanan dan minuman kesukaan. (bukan lagi hanya sepotong roti & segelas air putih). Oooooohhh...... aku lalu berucap syukur yang tak terhingga. Semua sudah diberi olehNYA... Deja Vu itu sesaat membuatku kuatir namun ternyata juga mengajakku untuk selalu bersyukur.. 
Puji Tuhan... Terima kasih atas berkatMU yang melimpah dalam hidupku....

1 komentar:

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.name
    dewa-lotto.com

    BalasHapus

Mimpi Yang Bersambung

Setiap kita terlelap dalam tidur.. biasalah kalau kita bermimpi.. ada mimpi yg bisa diingat.. namun ada yang hilang dan terlupa saat ki...