Minggu, 11 November 2012

Sebuah Kisah Cinta

gambar dari google image
Wajahnya kembali terbayang...
Angan kembali menerawang jauh.. jauuuhhh.. saat kupandang gambar itu. Mengingatkanku pada sebuah kisah...

Dulu kebesaran hatiku pernah diuji.. saat bertemu dengan seorang laki-laki bernama Hans. Kepopulerannya di kampus membuatku gelap mata untuk menerima cintanya (yang kata banyak orang bakal hanya sesaat). Namun aku terlalu terlena dengan semua yang dimiliki Hans.. Fisiknya, Populernya, Rayuan "gombal"-nya, Otaknya yang cerdas. Bahkan peringatan dari sahabatku pun tak kugubris.. hanya Hans dan Hans saja yang ada.
Sahabat aku bilang "kalo kamu pacaran sama Hans, sadarilah bahwa kebahagiaanmu itu diatas kepedihan hati Christina".  Tapi aku tetap cuek bebek.. biar saja, toh kata Hans.. Christina adalah masa lalunya. Walau dalam hati kecil aku juga bertanya, kalo Christina sebuah masa lalu, kenapa dia menangis saat tahu Hans  pacaran dengan aku. ?  Masa bodo..!! itu yang terlintas kemudian di pikiranku.

Namun... masa-masa manis dan indah cuma bisa dinikmati beberapa bulan saja. Mungkin mendekati setahunlah... sebelum akhirnya  aku mengalami apa yang mungkin dialami oleh Christina. Lewat sahabatku juga .. dia memergoki Hans tengah mendekati adik temanku baikku. Bagai disambar petir... Sesaat aku hampir tak percaya.. namun aku akhirnya melihat dengan mata kepala sendiri. sebegitu gencarnya Hans mengejar-ngejar Laras. Gadis manis yang lugu dan keibuan, jelas sangat jauh berbeda dengan aku yang mandiri & rada tomboy.

Dengan sekuat hati aku menjadi 'detektif' dadakan untuk mencari tahu kebenaran.
Namun cinta.. akhirnya harus dikikis..
Cinta harus dihapus...
Untuk melihat kenyataan...
Hans bukan lagi milikku.. walau.........
Tanpa kata perpisahan........
Tanpa pertengkaran.......
Tanpa alasan...
Dengan perasaan hancur... aku mencoba menerima "kekalahan" dari sebuah perjuangan untuk memenangkan hati Hans waktu itu.. dari hatinya Christina atau dari hati gadis manapun yang mencoba meraih cinta Hans..
Sakit hatiku mungkin tak cukup hanya sampai disitu..
Karena mau tak mau.. ternyata aku harus berhubungan dengan Laras untuk sebuah tugas.
"Mati aku..!!" teriakku saat itu...
Apa aku bisa mengalahkan perasaan dongkol. kesal, cemburu, atau marah ?
Apa aku bisa menepis emosi yang bisa jadi bom waktu ?

Ternyata dengan perjuangan dan doa.. akhirnya aku bisa menyerah dengan kondisi.
Keep in touch yang kulakukan hati-hati dengan Laras. Itu sebuah pengendalian emosi yang luar biasa kulakukan. Nggak pernah terjadi sebelumnya.
Satu-dua kali hingga akhirnya 2 bulan aku bisa "rukun" dengan Laras.
Hebat.. ternyata Laras memang perempuan hebat. Hatinya seperti wajahnya yang lembut & dewasa. Kami bisa saling memahami & menerima keadaan kami masing-masing. Satu kata yang meluncur sesaat ketika kami sedang ngobrol berdua.
"Mbak.. maafkan aku.. udah mengganggu hubungan mbak dengan Hans.. tapi sebenarnya bukan itu maksudku.."
Kata itu terucap tersendat. Aku hanya memandanginya..
Laras..Laras... kamu memang polos.... dulu aku pengen banget nampar... dia nonjok dia.. tapi sekarang aku ingin memeluknya, mengusap airmatanya, dan bilang "Nggak apa-apa.. Hans bukan buat aku koq".
Dan selesailah bara api yang kami pendam selama ini.
Namun dasar Hans sedang sial.. Playboy kampus itupun kena batunya.
Cintanya pada Laras kandas, karena kakak Laras menentang keras hubungan itu. Dan celakanya sang kakak berhasil mempengaruhi orang tua mereka, karena tahu betul kelakuan Hans.. Padahal sebenarnya Hans udah kapok dengan profesi playboy,  cinta matinya pada Laras... mengubahnya. Tapi itu harga yang harus dibayar Hans selama ini.
Namun dengan besar hati pula akhirnya dia minta maaf pada semua perempuan yang disakitinya, termasuk padaku.
Hans..Hans... dulu aku nggak pernah pengen maki-maki kamu, dulu aku nggak pernah pengen damprat kamu, atas kelakuanmu. Aku mencoba berjiwa besar untuk menerima setiap konsekuensi dari tindakanku. Mungkin aku memang salah pada Christina, salah sama sahabat-sahabatku yang udah capek-capek ngasih peringatan. Namun kesalahanku sudah aku tebus dengan menerima uluran persahabatan Laras.. gadis yang merebutmu dariku. Tapi it's oke.. Rupanya Tuhan selalu mengasihi umatNya yang memohon padaNya. Dan Dia sudah menunjukkan kebesaran kuasaNya.
Mudah-mudahan Hans kini mendapatkan kekasih yang lebih baik.. lebih baik dari Christina, aku maupun Laras.

                                       ----- *** -----

Notes : Dan akhirnya.. setelah 26 tahun waktu berlalu.. aku bertemu lagi dengan Hans lewat medsos...  Hans kini sudah memiliki istri dan dua putri yg cantik-cantik.. hidupnya mapan dan baik-baik saja. Namun... pertemuannya denganku sempat mengusik hatinya. Dia kembali jatuh cinta denganku.. merasakan apa yg dulu pernah dirasakannya... dia menyesal mengapa dulu meninggalkanku. Memang sih.. beberapa tahun setelah kami putus, dia pernah datang lagi.. namun aku menolaknya.. karena aku memang sudah tidak ingin bersamanya. Dan kini semua sudah terlambat. Tidak mungkin lagi bisa bersama.. Cinta lamanya yang bersemi lagi harus segera dimatikan. Dan aku pun tidak ingin menumbuhkannya lagi.. karena aku pun juga sudah punya kehidupan dengan laki-laki yang mencintaiku dengan ketulusan hatinya. Itu hanya sepenggal kisah... yang pernah terukir dalam kehidupanku dan Hans. Dan kami pun kembali hanya bersahabat saja. Tidak lebih. (10 Okt 2018)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mimpi Yang Bersambung

Setiap kita terlelap dalam tidur.. biasalah kalau kita bermimpi.. ada mimpi yg bisa diingat.. namun ada yang hilang dan terlupa saat ki...